Jumat, 14 Agustus 2015


Kelebihan increment model :
  1.    Resiko yang rendah pada pengembangan sistem.
  2.  Mengutamakan fungsi-fungsi pada sistem perangkat lunak sehingga kemudahan pemakaian sistem yang paling di utamakan. 
  3.    Tahap awal adalan dasar dari pembuatan tahap berikutnya (dikerjakan secara terurut).
  4. Cocok digunakan bila pembuat software tidak banyak/kekurangan pembuat
  5.   Mampu mengakomodasi perubahan kebutuhan customer. 
  6.  Mengurangi trauma karena perubahan sistem. Klien dibiasakan perlahan-lahan menggunakan produknya bagian per bagian.
  7.   Memaksimalkan pengembalian modal investasi konsumen.

 
Kekurangan increment model :
  1.  Hanya akan berhasil jika tidak ada staffing untuk penerapan secara menyeluruh.
  2.   Penambahan staf dilakukan jika hasil incremental akan dikembangkan lebih lanjut.
  3.     Hanya cocok untuk proyek dengan skala kecil.
  4.     kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan.


Spiral Model
          Spiral model adalah model proses yang pendekatannya bersifat realistis pada software besar karena proses dari awal sampai proses pengiriman dan perbaikan dapat dipahami dnegan baik oleh clieent dan developer. Model ini mempunyai rangkaian kerja yang iterasi (peningkatan pada model) awal yang berbentuk prototype dan kemudian iterasi selanjutnya akan menjadi perkembangan dari model sebelumnya. Model ini dapat terus digunakan meskipun software sudah dikirimkan karena proses (siklus)dapat berputar lagi jika ada perubahan pada software sampai tidak ada permintaan perupbahan pada software oleh client.




Ada 6 pembagian proses pembuatan pada spiral model :
1.                 Komunikasi Pelanggan.
2.                 Perencanaan.
3.                 Analisis resiko.
4.                 Perekayasaan.
5.                 Konstruksi dan Peluncuran.
6.                 Evaluasi Client.


Kelebihan Spiral Model :
1.     Setiap tahap pengerjaan dibuat prototyping sehingga kekurangan dan apa yang diharapkan oleh client dapat diperjelas dan juga dapat menjadi acuan untuk client dalam mencari kekurangan kebutuhan.
2.     Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar.
3.     Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer. 
4.     Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses.
5.     Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk.
6.     Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja iteratif.
7.     Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius.
    

Kekurangan Spiral Model :
1.     Banyak konsumen (Client) tidak percaya bahwa pendekatan secara evolusioner dapat dikontrol oleh kedua pihak. Model spiral mempunyai resiko yang harus dipertimbangkan ulang oleh konsumen dan developer.
2.     Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan resiko, dan harus mengandalkannya supaya sukses.
3.     Belum terbukti apakah metode ini cukup efisien karena usianya yang relatif baru.
4.     Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.


WINWIN Spiral Model
          Dalam WINWIN spiral model yang merupakan ekstensi dari spiral model, tim pengembang dan pelanggan akan melakukan diskusi dan negosiasi terhadap requirement-nya. Disebut WINWIN karena merupakan situasi kemenangan antara tim pengembang dan pelanggan. Yang membedakan antara win win spiral model dan spiral model adalah setelah selesai mendapatkan feed back dari pelanggan, tim pengembang aplikasi dan pelanggan akan kembali melakukan negosiasi untuk perkembangan aplikasi tersebut.
          WINWIN spiral model adalah satu perluasan dari Spiral Model. Di  model ini, tim pengembang dan pelanggan mendiskusikan dan merundingkan permintaan. Model ini disebut Win-Win karena memberikan suatu situasi menguntungkan untuk tim pengembang dan juga untuk pelanggan. Pelanggan untung dengan mendapatkan produk yang sesuai dengan permintaan mereka, disamping itu regu pengembang untung dengan mengirim software yang dikembangkan dengan semua permintaan yang dibentuk setelah negosiasi-negosiasi dengan pelanggan.
Win-win spiral model adalah model yang menguntungkan kedua belah pihak, yaitu pihak pembuat project  dan customer. Fase tertentu dapat di ulang oleh pembuat project tanpa harus mengulang dari awal. Disini tim pengembang dan pelanggan akan melakukan diskusi dan negosiasi terhadap requirement-nya
Ada enam tahapan model WINWIN spiral, diantaranya:
a.   Identifikasi permintaan.
b.   Negosiasi dengan konsumen
c.   Melakukan perubahan permintaan baru setelah melakukan negosiasi dengan konsumen.
d.   Menilai proses dan produk alternative dan analisa kerusakan.
e.   Persetujuan proses dan produk.
f.   Tinjauan ulang dengan member laporan kepada konsumen.

Kelebihan WINWIN Spiral Model  :
  •      Sama sama adanya kesepakatan developer dengan customer
  •      Terdapat kepuasan dan keuntungan antara developer dengan customer karena aplikasi yang dijalankan dengan negoisasi sesuai kesepakatan
  •      Sangat efektif untuk digunakan karena kesepakatan antara developer dengan customer sama-sama disepakati sehingga tidak akan menimbulkan ketidak puasan customer


    Kekurangan WINWIN Spiral Model :

  • Membutuhkan waktu yang cukup lama 2.Seringkali pada awalnya customer dengan developer mengalami kecekcokkan pada saat negoisasi.


Component Based Development
          Component Based Development model sangat berkaitan dengan teknologi berorientasi objek. Pada pemrograman berorientasi object, banyak class yang dibangun dan menjadi komponen dalam suatu software. Class-class tersebut bersifat reusable yang artinya dapat digunakan berulang-ulang karena model ini bersifat iteratif.

Proses yang terjadi pada model ini adalah :
1.     Identifikasi class-class yang akan digunakan kembali dengan menguji class tersebut dengan data yang akan dimanipulasi dengan aplikasi dan algoritma yang baru.
2.     Class yang dibuat pada proyek sebelumnya disimpan dalam class library, sehingga dapat langsung dari library yang sudah ada.
3.     Software dibangun dengan class-class yang sudah ditentukan atau class baru yang diintegrasikan.

Kelebihan

§  Menggunakan model reuse pada komponen yang sudah mewakili kebutuhan umum.
§  Pengurangan waktu siklus pengembangan.
§  Penurunan yang signifikan dalam biaya pengembangan proyek.
§  Peningkatan yang signifikan dalam produktivitas.
§  Pembangunan software dengan menggunakan komponen yang sudah tersedia dapat menggunakan komponen COTS (Commercial off-the-shelf) yang bisa didapatkan dengan membeli komponen yang sebelumnya sudah dibangun secara internal.


Formal Method Model
Kelebihan :
  •    pengurangan waktu dan peningkatan produktivitas yang besar.
Kekurangan :
  •    kemungkinan akan sulit memanfaatkan alat bantu/peralatan/tools 4GT dibandingkan dengan menggunakan bahasa pemrograman yang konvensional
  •    terdapat juga masalah dalam hal kode sumber yang tidak efisien 

4th Generation
Kelebihan :
·        Pengurangan waktu dan peningkatan produktivitas secara besar

     Kekurangan :
·       
Kesulitan penggunaan perangkat bantu (tools) dibandingkan dengan bahasa pemrograman, dan juga kode sumber yang dihasilkannya tidak efisien



Tidak ada komentar:

Posting Komentar