Jumat, 14 Agustus 2015
Kelebihan increment model :
- Resiko yang rendah pada pengembangan sistem.
- Mengutamakan fungsi-fungsi pada sistem perangkat lunak sehingga kemudahan pemakaian sistem yang paling di utamakan.
- Tahap awal adalan dasar dari pembuatan tahap berikutnya (dikerjakan secara terurut).
- Cocok digunakan bila pembuat software tidak banyak/kekurangan pembuat
- Mampu mengakomodasi perubahan kebutuhan customer.
- Mengurangi trauma karena perubahan sistem. Klien dibiasakan perlahan-lahan menggunakan produknya bagian per bagian.
- Memaksimalkan pengembalian modal investasi konsumen.
Kekurangan increment model :
- Hanya akan berhasil jika tidak ada staffing untuk penerapan secara menyeluruh.
- Penambahan staf dilakukan jika hasil incremental akan dikembangkan lebih lanjut.
- Hanya cocok untuk proyek dengan skala kecil.
- kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan.
Spiral Model
Spiral model
adalah model proses yang pendekatannya bersifat realistis pada software besar
karena proses dari awal sampai proses pengiriman dan perbaikan dapat dipahami
dnegan baik oleh clieent dan developer. Model ini mempunyai rangkaian kerja
yang iterasi (peningkatan pada model) awal yang berbentuk prototype dan
kemudian iterasi selanjutnya akan menjadi perkembangan dari model sebelumnya. Model
ini dapat terus digunakan meskipun software sudah dikirimkan karena proses
(siklus)dapat berputar lagi jika ada perubahan pada software sampai tidak ada
permintaan perupbahan pada software oleh client.
Ada 6 pembagian proses pembuatan pada spiral model :
1.
Komunikasi Pelanggan.
2.
Perencanaan.
3.
Analisis resiko.
4.
Perekayasaan.
5.
Konstruksi dan Peluncuran.
6.
Evaluasi Client.
Kelebihan Spiral Model :
1.
Setiap tahap pengerjaan dibuat
prototyping sehingga kekurangan dan apa yang diharapkan oleh client dapat
diperjelas dan juga dapat menjadi acuan untuk client dalam mencari kekurangan
kebutuhan.
2.
Lebih cocok untuk pengembangan
sistem dan perangkat lunak skala besar.
3.
Dapat disesuaikan agar perangkat
lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer.
4.
Pengembang dan pemakai dapat lebih
mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena
perangkat lunak terus bekerja selama proses.
5.
Menggunakan prototipe sebagai
mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk.
6.
Tetap mengikuti langkah-langkah
dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja
iteratif.
7.
Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp
resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang
serius.
Kekurangan Spiral Model :
1.
Banyak konsumen (Client) tidak
percaya bahwa pendekatan secara evolusioner dapat dikontrol oleh kedua pihak.
Model spiral mempunyai resiko yang harus dipertimbangkan ulang oleh konsumen
dan developer.
2.
Memerlukan tenaga ahli untuk
memperkirakan resiko, dan harus mengandalkannya supaya sukses.
3.
Belum terbukti apakah metode ini
cukup efisien karena usianya yang relatif baru.
4.
Memerlukan penaksiran resiko yang
masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika resiko mayor tidak
ditemukan dan diatur.
WINWIN
Spiral Model
Dalam WINWIN spiral model yang merupakan ekstensi dari spiral model, tim
pengembang dan pelanggan akan melakukan diskusi dan negosiasi terhadap requirement-nya.
Disebut WINWIN karena merupakan
situasi kemenangan antara tim pengembang dan pelanggan. Yang membedakan antara
win win spiral model dan spiral model adalah setelah selesai mendapatkan feed
back dari pelanggan, tim pengembang aplikasi dan pelanggan akan kembali
melakukan negosiasi untuk perkembangan aplikasi tersebut.
WINWIN
spiral model adalah satu perluasan dari Spiral Model. Di model ini,
tim pengembang dan pelanggan mendiskusikan dan merundingkan permintaan. Model
ini disebut Win-Win karena memberikan suatu situasi menguntungkan untuk tim
pengembang dan juga untuk pelanggan. Pelanggan untung dengan mendapatkan produk
yang sesuai dengan permintaan mereka, disamping itu regu pengembang untung
dengan mengirim software yang dikembangkan dengan semua permintaan yang
dibentuk setelah negosiasi-negosiasi dengan pelanggan.
Win-win
spiral model adalah model yang menguntungkan kedua belah pihak, yaitu pihak
pembuat project dan customer. Fase tertentu dapat di ulang oleh pembuat
project tanpa harus mengulang dari awal. Disini tim pengembang dan pelanggan
akan melakukan diskusi dan negosiasi terhadap requirement-nya
Ada
enam tahapan model WINWIN spiral,
diantaranya:
a. Identifikasi permintaan.
b. Negosiasi dengan konsumen
c. Melakukan perubahan permintaan baru setelah
melakukan negosiasi dengan konsumen.
d. Menilai proses dan produk alternative dan
analisa kerusakan.
e. Persetujuan proses dan produk.
f. Tinjauan ulang dengan member laporan kepada
konsumen.
Kelebihan WINWIN Spiral Model :
- Sama sama adanya kesepakatan developer dengan customer
- Terdapat kepuasan dan keuntungan antara developer dengan customer karena aplikasi yang dijalankan dengan negoisasi sesuai kesepakatan
- Sangat efektif untuk digunakan karena kesepakatan antara developer dengan customer sama-sama disepakati sehingga tidak akan menimbulkan ketidak puasan customer
Kekurangan WINWIN Spiral Model :
- Membutuhkan waktu yang cukup lama 2.Seringkali pada awalnya customer dengan developer mengalami kecekcokkan pada saat negoisasi.
Component Based
Development
Component
Based Development model sangat
berkaitan dengan teknologi berorientasi objek. Pada pemrograman berorientasi
object, banyak class yang dibangun dan menjadi komponen dalam suatu software.
Class-class tersebut bersifat reusable yang artinya dapat digunakan
berulang-ulang karena model ini bersifat iteratif.
Proses yang terjadi pada model ini adalah :
1.
Identifikasi class-class yang akan digunakan kembali
dengan menguji class tersebut dengan data yang akan dimanipulasi dengan
aplikasi dan algoritma yang baru.
2.
Class
yang dibuat pada proyek sebelumnya disimpan dalam class library, sehingga dapat
langsung dari library yang sudah ada.
3.
Software
dibangun dengan class-class yang sudah ditentukan atau class baru yang diintegrasikan.
Kelebihan
§ Menggunakan
model reuse pada komponen yang sudah
mewakili kebutuhan umum.
§ Pengurangan
waktu siklus pengembangan.
§ Penurunan yang
signifikan dalam biaya pengembangan proyek.
§ Peningkatan yang
signifikan dalam produktivitas.
§ Pembangunan
software dengan menggunakan komponen yang sudah tersedia dapat menggunakan
komponen COTS (Commercial off-the-shelf)
yang bisa didapatkan dengan membeli komponen yang sebelumnya sudah dibangun
secara internal.
Formal Method Model
Kelebihan
:
- pengurangan waktu
dan peningkatan produktivitas yang besar.
Kekurangan :
- kemungkinan akan
sulit memanfaatkan alat bantu/peralatan/tools 4GT dibandingkan dengan
menggunakan bahasa pemrograman yang konvensional
- terdapat juga
masalah dalam hal kode sumber yang tidak efisien
4th Generation
Kelebihan :
·
Pengurangan waktu dan peningkatan produktivitas secara
besar
Kekurangan :
·
Kesulitan penggunaan perangkat bantu (tools) dibandingkan dengan bahasa pemrograman, dan juga kode sumber yang dihasilkannya tidak efisien
Kesulitan penggunaan perangkat bantu (tools) dibandingkan dengan bahasa pemrograman, dan juga kode sumber yang dihasilkannya tidak efisien
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar